MAHASISWA HUKUM INTERNASIONAL DAN IFI SURABAYA
Senin, 16 April 2018 - 10:55:09 WIBDibaca: 612 kali
Muchammad Yulianto, Tollif Adih Pambudih, Fahmi Adi Kurniawan, dan Hosea Egadimus Nauliroha Siallagan (mahasiswa Hukum Internasional Kelas R FH Untag Surabaya) melakukan kunjungan relasi ke IFI Surabaya pada 12 April 2018. Mereka diterima dengan baik oleh Direktur IFI Mr. Benoit Bavouset dan Asisten Direksi Dan Penerjemah Eva Agustin. Berikut hasil wawancaranya
Perancis merupakan sebuah negara yang menganut pemerintahan semi presidensial dengan bahasa nomor 4 yang paling sering digunakan oleh masyarakat dunia namun di Kota Burkina Fuso Perancis ada ada suatu bahasa yang mana bahasa ini berbeda dari bahasa Perancis sendiri namun masih mengadaptasi dari bahasa Perancis mereka tidak mau menggunakan bahasa Perancis karena mereka bangga dengan bahasanya sendiri terang Mr Bavouset. Konsulat Perancis yang ada disurabaya merupakan konsul tiap kota di Indonesia sedangkan duta besar Perancis berada di Jakarta.
Di negara Perancis sendiri menerapkan kebijakan ada student visa khusus bagi mahasiswa yang ingin belajar di negara Perancis. Mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya di Perancis dapat mendapatkan student visa ini melalui konsulat Perancis di Jakarta. Pada saat wawancara dengan Mr Bavouset beliau juga menjelaskan bagaimana cara mendapatkan LOA (Letter of Acceptance) atau biasa disebut surat penerimaan dari universitas negeri maupun luar negeri yang mana LOA ini merupakan syarat mutlak untuk mendaftar beasiswa Nasional seperti LPDP dll. Untuk fasilitas atau tunjangan yang akan diberikan pemerintah Prancis kepada setiap pelajar yang mendapat beasiswa studi di Perancis seperti biaya transportasi yang digratiskan setiap harinya yang artinya setiap pelajar dibebaskan dari masalah biaya transportasi disana, seperti bus dan kereta. Itu akan memudahkan setiap pelajar untuk beraktivitas berpergian baik ke kampus maupun tempat tujuan lainnya. Kebudayaan di Perancis sendiri Mr baovouset tidak bisa menjelaskan secara detail namun secara garis besar kebudayaan di Perancis meliputi sastra dan kesenian yang berkesinambungan.
Indonesia dengan Perancis sangat banyak menjalin kerja sama politik keamanan, ekonomi, kebudayaan, kemaritiman dan ekonomi kreatif dan digital. Dalam hal ini Perancis menekankan kerja sama pada bidang maritim dikarenakan Perancis merupakan sebuah negara yang memilliki zona maritim terbesar kedua didunia dan terutama dengan cita-cita presiden kita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Dari hal ini, kedua negara ini menekankan untuk meningkatkan kerjasama di terutamanya bidang maritim dan sektor-sektor lain terbukti pada tahun 2014 Fang Shu Feyong perwakilan negara Perancis atau menteri dari negara Perancis melakukan kunjungan ke Indonesia untuk melakukan kesepakatan kerjasama dengan membawa modal 2,6 Miliar US, 1 Miliar untuk energi, 1 Miliar untuk transportasi dan turis dan 0,5 Miliar untuk sektor perdagangan. Kemudian disusul dengan kunjungan presiden Perancis pada 2017 Mr bavouset menerangkan bahwasanya kunjugan presiden Perancis selanjutnya dalam tempo 6 tahun. Dalam hal ini Mr bavouset menerangkan bahwasanya Indonesia memerlukan ahli yang kompeten untuk mengelolah kekayaan negara serta dengan melakukan diplomasi dengan negara-negara agar tercipta suatu keseimbangan. https://www.youtube.com/watch?v=2LD2VT52kPc&feature=youtu.be
Merci beaucoup...
Untag Surabaya || Fakultas Hukum Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya